Kemdikbud Tuntut Komunikasi Guru dan Orangtua Diperkuat
Pict by: Pixabay |
<
Masih ingat perihal kasus pemukulan terhadap guru berjulukan Dasrul dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Makassar yang terjadi Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Rabu 10 Agustus 2016 kan?. Terkait dengan terjadinya kasus tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menekankan perihal betapa pentingnya komunikasi antara guru dan orangtua supaya lebih diperkuat lagi.
Ditjen GTK Anas M. Adam ketika mengunjungi Dasrul pada Kamis 11 Agustus 2016, menegaskan bahwa bencana ini sangat memalukan dan memprihatinkan untuk dunia pendidikan. Seorang pendidik menjadi korban pemukulan dan penganiayaan oleh orangtua siswa yang seharusnya dihentikan terjadi.
Anas M. Adam selaku ketua tim penjelasan kasus pemukulan dan penganiayaan guru ini menjelaskan, ketika tim berkunjung ke lokasi pada hari pertama yakni Kamis tanggal 11 Agustus 2016, posisi Bapak Dasrul selaku guru yang menjadi korban pemukulan masih dalam proses perawatan di rumah sakit Bhayangkara Makassar.
“Kondisi dia masih lemah, dan masih stress berat serta khawatir akan adanya gangguan lanjutan terhadap dia dan keluarga,” urai Anas, Minggu(14/08) di Jakarta.
Sehubungan dengan rasa takut dan khawatir dari pihak guru Dasrul, Anas menjelaskan, Kemdikbud sudah mengadakan upaya koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk memperlihatkan proteksi aturan terhadap guru Dasrul. Di samping itu, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 39 perihal Guru dan Dosen, Kemdikbud turut mendukung proses aturan yang sedang berjalan kini ini oleh Kepolisian RI.
Pada hari Jumat tanggal 12 Agustus 2016, tim mengunjungi Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Makassar. Pada waktu itu tim menyaksikan dan melihat kepedulian siswa terhadap guru Dasrul. Para siswa di sekolah tersebut secara impulsif melaksanakan agresi pengumpulan dana sumbangan untuk guru Dasrul yang menjadi korban pemukulan ini.
"Para guru dan siswa menginformasikan kepada kita bahwa pak Dasrul adalah guru senior yang sangat baik, sabar, santun dan tidak pernah memiliki problem dengan para siswanya. Karena itu mereka menyatakan keprihatinan mereka kepada kami terkait kasus pemukulan guru itu,” urai Anas.
Anas menanggapi kasus ini dengan pernyataan bahwa Kemdikbud akan memperlihatkan santunan aturan kepada guru Dasrul, dan Kemdikbud mendukung proses aturan yang sedang berjalan, serta mengharapkan proses hukumnya dapat dilalui sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Melihat dari kasus pemukulan guru Dasrul ini, kami berharap adanya komunikasi yang lebih intensif lagi antara orangtua dengan pihak sekolah, komunikasi wajib diperkuat lagi. Dan apabila terjadi kasus tertentu di sekolah, diperlukan kepada orangtua dan masyarakat untuk tidak anarkis, dan komite sekolah harus lebih intensif mengadakan pertemuan di sekolah,” pungkas Anas.
<
0 Response to "Komunikasi Guru Dan Orangtua Harus Diperkuat"
Post a Comment