Bagaimana cara menantu menjalin kekerabatan baik dengan mertua biar tetap akur dan serasi ?_Bagi seorang istri maupun suami, mertua merupakan orangtua dari pasangan yang harus dipatuhi dan disayangi sama halnya dengan mengasihi kedua orangtua sendiri. Banyak kasus khususnya yang dialami istri kadang tidak akur dengan mertua perempuan. Hal tersebut berimbas pada keadaan yang tidak serasi dalam keluarga bahkan hingga mengakibatkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan kondisi tidak akur antara mertua dan menantu yakni contohnya kurang komunikasi dan kesalahpahaman antara mertua dan menantu, tidak saling mengenal antar sesama dengan baik, posisi menantu yang gres di dalam keluarga, adanya kecemburuan dan menantu seringkali masih menganggap bahwa mertua berbeda dengan orangtua kandungnya.
Masalah tersebut kian pelik apabila kedua pasangan masih menumpang di rumah orang tua. Kadang istri merasa bahwa orangtua dilarang ikut campur pada problem rumah tangga mereka. Hal tersebut memang benar adanya alasannya ialah anak sudah membangun rumah tangga yang mandiri. Akan tetapi mertua tentunya menginginkan hal yang terbaik bagi rumah tangga anak dan menantunya.
Hal-hal yang perlu dilakukan menantu (khususnya istri) kepada mertua biar tetap akur dan harmonis
1. Memperlakukan mertua selayaknya orangtua kandung
Keadaan seorang istri yang gres menikah dan tiba ke rumah suami dianggap cukup asing. Istri hanya mengenal suami sebagai satu-satunya orang yang memahami dirinya.
Istri kadang sangat canggung berkomunikasi dengan keluarga suami khususnya mertua. Karena rasa keterasingan tersebut sang istri kadang-kadang masih saja menganggap dan memperlakukan orangtua suami selayaknya orang asing.
Padahal jikalau orang sudah menikah, maka orang renta suami menjadi orangtua istri begitu juga sebaliknya.
Mertua yang dianggap dan diperlakukan dengan gila oleh menantu tentunya akan merasa tidak nyaman bahkan merasa tidak dihargai.
Pasalnya mertua juga merasa bahwa istri ialah orang gila yang masuk ke keluarganya, kemudian orang gila itu justru memperlakukan mereka dengan kurang sopan.
Hal tersebut memicu suasana ketidakharmonisan antara mertua dan menantu. Bahkan terkadang mengakibatkan problem ibarat konflik keluarga yang berdampak meluas pada keluarga sang istri yang tidak merelakan keluarganya diperlakukan dengan jelek dalam keluarga suami.
Padahal seharusnya antara mertua dan menantu harus mempunyai ikatan yang sama ibarat ikatan anak dengan orangtuanya.
2. Mengenali mertua lebih jauh
Banyak pasangan yang menikah namun mereka tidak memahami abjad mertua masing-masing.
Sang istri harus berakal memahami abjad mertua melalui tingkah laris dan acara yang dilakukan mertua setiap harinya.
Sang istri juga harus peka terhadap kebutuhan dan cita-cita mertua biar bila mertua sedang membutuhkan sesuatu, maka sang menantu dengan sigap mengetahui dan melayani.
Jika istri sudah memahami mengenali karakteristik, melayani mertua sepenuh hati, serta memahami kebiasaan serta kebutuhan mertua setiap harinya, bukan hanya keluarga yang akur dan serasi saja yang sanggup terjalin. Akan tetapi juga istri mempunyai posisi yang cukup penting di mata mertua dan sanggup jadi istri tersebut akan sangat disayangi oleh mertuanya.
3. Bertutur kata yang sopan
Ucapan sering yang tidak sempurna kali sanggup membuat hati seseorang terluka. Apalagi jikalau ucapan seorang istri kepada mertua yang dianggap tidak sopan dan kurang didik sanggup mengakibatkan kondisi ketidakharmonisan antara mertua dengan menantu.
Sang menantu sebaiknya harus lebih berhati-hati menentukan kata-kata yang sekiranya tidak melukai hati keluarga suami khususnya melukai hati mertua.
Tutur kata juga menjadi hal yang selalu diperhatikan orang untuk menebak abjad seseorang yang bertutur tersebut.
Tutur kata seringkali dijadikan cerminan baik jelek sikap seseorang. Begitu juga dengan mertua terhadap menantu, mertua akan memperhatikan pengucapan kata-kata dari menantunya kepada mereka, alasannya ialah dari sana mereka sanggup menebak abjad atau sifat menantunya.
4. Membangun kedekatan
Sang istri sebaiknya menyisihkan waktu sebentar saja untuk membangun kedekatan dengan mertua.
Misalnya sang istri mengajak mertua bersama berbelanja ke pasar, sesekali mengajak mertua untuk sekadar makan di luar, atau hanya berjalan santai.
Pada momen tersebut, sang istri harus mengajak mertua berkomunikasi dan membuat suasana senyaman mungkin saat di antara keduanya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi rasa gila di antara keduanya. Sehingga mereka berdua mempunyai kedekatan emosional sama halnya dengan ikatan anak dengan orang renta kandung.
Jika sudah begitu maka kemungkinan kekerabatan yang serasi dan akur sanggup dibangun oleh keduanya alasannya ialah mereka berdua sudah sama-sama merasa nyaman dan cocok.
5. Membiarkan suami mempunyai waktu dengan orangtuanya
Selayaknya kekerabatan orangtua dan anak, sang suami juga mempunyai waktu untuk fokus tetap menjaga kedekatan dan menawarkan perhatian kepada orangtuanya.
Sang istri dilarang menjauhkan suami dari orangtua alasannya ialah pada hakikatnya suami akan selamanya menjadi anak dari orangtuanya.
Karena itu hormati hak mertua bersama suami, biarkan suami mempunyai waktu khusus dengan orang tua.
Seorang Istri yang membiarkan suaminya tetap peduli dengan orangtuanya, bahkan sang istri mendukung dan bersama turut serta dalam mencurahkan waktu kepada mertua.
Misalnya dengan cara bersama menjenguk dan melayani orangtua suami, maka orangtua suami atau mertua akan merasa bahwa menantunya sangat peduli dan menghargai hak dan kewajiban suami terhadap orang tuanya.
6. Selalu menanyakan kabar
Kadang ada beberapa mertua yang sedang mengalami kesulitan namun mereka tidak ingin mengganggu rumah tangga anaknya. Karena bahu-membahu bukan orangtua yang memberitahu keadaan atau problem yang dihadapi kepada sang anak, tetapi anaklah yang harus menanyakan keadaan orangtua. Apalagi jikalau istri yang menanyakan kabar dan eksklusif memberi sumbangan apabila mertua dalam keadaan kesusahan.
7. Selalu menyerah dan bersabar
Karakter orang di dunia ini tentunya berbeda-beda. Seorang mertua akan selalu menganggap dirinya sebagai orangtua dari anak dan menantunya.
Oleh alasannya ialah itu, mereka selalu menginginkan menantunya bersikap hormat dan taat selayaknya anaknya memperlakukan mereka.
Kadang ada abjad mertua yang cerewet, meminta menantunya melaksanakan hal-hal yang padahal mereka sendiri sanggup melakukannya.
Dalam kondisi tersebut, kesabaran istri sangat diuji. Istri hendaknya menuruti kemauan mertua selama permintaannya masih sanggup diterima dan dilakukan oleh sang istri.
Namun, apabila permintaannya sudah keterlaluan, sang istri dilarang membentak bahkan membangkang kepada mertua. Sebaiknya beri klarifikasi bahwa sang istri tidak sanggup menuruti kemauan mertua dengan cara yang halus dan sopan.
8. Jangan membandingkan-bandingkan dengan orangtua atau keluarga sendiri
Setiap orang terlahir dengan abjad yang berbeda. Meski sama-sama orang tua, mertua dan orang renta kandung tentunya mempunyai abjad yang berbeda-beda.
Kebiasaan keluarga Istri dan suami tentunya terdapat perbedaan yang masih belum sanggup diadaptasi oleh sang istri. Namun akan sangat fatal apabila sang istri membeda-bedakan kebiasaan keluarga suami dengan keluarganya. Istri sebaiknya memaklumi.
Demikian wacana Cara Menjalin Hubungan baik dengan Mertua Agar Tetap Akur dan Harmonis. Semoga kita menjadi orang yang disayang oleh mertua. Dan juga nantinya sanggup menjadi mertua yang dihormati dan dihargai oleh menantu.
- Home
- Pendidikan Keluarga
- Relationship
- Cara Menantu Menjalin Relasi Baik Dengan Mertua Biar Tetap Akur Dan Serasi
Cara Menantu Menjalin Relasi Baik Dengan Mertua Biar Tetap Akur Dan Serasi
Subscribe via Email
Related Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Cara Menantu Menjalin Relasi Baik Dengan Mertua Biar Tetap Akur Dan Serasi"
Post a Comment